Rabu, 25 November 2015

FRAUD AND COSO

1.    Fraud Tree (Pohon Kecurangan)

Fraud tree merupakan suatu sistem klasifikasi dari ACFE (The Association of Certified Fraud Examiners) mengenai kemungkinan kecurangan yang dilakukan oleh karyawan di dalam suatu perusahaan.
Klasifikasi terbagi menjadi tiga, yaitu:
a.    Korupsi (10% dari kasus penipuan di tempat kerja)
Korupsi melibatkan eksekutif, manajer, atau karyawan perusahaan dalam bentuk kolusi dengan pihak luar. Jenis korupsi terbagi menjadi empat, berdasarkan hasil penelitin oleh AFEC, yaitu:
1)    Penyuapan (bribery), melibatkan pemberian, penawaran, permintaan, atau penerimaan berbagai hal yang bernilai untuk mempengaruhi seorang pejabat dalam melaksanakan kewajiban utamanya.
2)    Hadiah ilegal (illegal gratuity), melibakan pemberian, penawaran, permintaan, atau penerimaan atas sesuatu yang bernilai karena tindakan resmi yang telah dilakukan.
3)    Konflik kepentingan (conflict of interest),  terjadi ketika seorang karyawan bertindak atas nama pihak ketiga ketika melaksanakan kewajibannya atau memiliki kepentingan pribadi dalam aktivitas yang dilakukan.
4)    Pemerasan secara ekonomi (economic extortion), penggunaan tekanan oleh seseorang atau perusahaan untuk mendapatkan sesuatu yang bernilai.
b.    Penyalahgunaan Aktiva (85% dari penipuan yg termasuk dlm penelitian AFEC)
Penyalahgunaan aktiva tetap atau harta perusahaan yang digunakan untuk kepentingan pribadi. Ada beberapa penipuan dalam hal ini:
1)    Pembebenan ke Akun Beban (aktiva = ekuitas). Pencurian aktiva menciptakan ketidakseimbangan dalam persamaan akuntansi dasar yang harus disesuaikan oleh pelaku tersebut agar tidak ketahuan. Cara yang paling umum dilakukan adalah membebankan aktiva ke akun beban serta mengurangi ekuitas dalam jumlah yang sama.
2)    Gali Lubang Tutup Lubang. Dilakukan dengan melibatkan penggunaan cek para pelanggan, yang diterima untuk pembayaran tagihan mereka, untuk menutupi uang yang sebenarnya dicuri oleh karyawan.
3)    Penipuan Transaksi. Melibatkan penghapusan, pengubahan, atau penambahan transaksi yang tidak benar untuk mengalihkan aktiva menjadi milik pelaku kejahatan.
4)    Skema Penipuan Komputer. Ada beberapa penipuan komputer:
a)    Pencurian, penyalahgunaan, atau penggelapan peranti keras komputer.
b)    Pencurian, penyalahgunaan, atau penggelapan aktiva dengan mengubah record yang dapat dibaca oleh komputer.
c)    Pencurian, penyalahgunaan, atau penggelapan aktiva dengan mengubah logika peranti lunak komputer.
c.    Laporan Tiruan
Laporan yang diubah dengan tujuan tertentu, biasanya agar terlihat perusahaan memiliki kinerja yang baik padahal sebaliknya. Laporan tipuan dihubungkan dengan penipuan oleh pihak manajemen. Laporan tersebut tidak hanya merupakan alat untuk menyamarkan atau menutupi tindakan penipuan. Pada pencurian ini, kerugian yang dialami merupakan yang terbesar diantara ketiga penipuan yang ada karena kemungkinan besar dilakukan oleh pihak atas yaitu manajemen.


2.    COSO Internal Control Framework

COSO adalah Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission. COSO ini dibuat oleh sektor swasta untuk menghindari tindak korupsi yang sering terjadi di Amerika pada tahun 1970-an. COSO 2013 terdiri atas 5 komponen:
1)    Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
Lingkungan yang menentukan arah perusahaan dan memengaruhi kesadaran pengendalian pihak manajemen dan karyawan dan menjadi dasar dari empat pengendalian lainnya. Elemen penting dalam lingkungan pengendalian antara lain:
a)    Integritas dan nilai etika manajemen
b)    Struktur organisasi dan kebijakan dan praktik perusahaan dalam mengelola sumber daya manusianya.
c)    Pengaruh eksternal seperti peraturan atau perundang-undangan.
2)    Penilaian Resiko (Risk Assessment)
Ditujukan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola berbagai resiko yang berkaitan dengan laporan keuangan. Resiko dapat muncul atau berubah berdasarkan kondisi, antara lain:
a)    Lingkungan operasional yang membebankan tekanan baru atau perubahan tekanan atas perusahaan.
b)    Personal baru yang memiliki pemahaman yang berbeda atau kurang memadai.
c)    Sistem Informasi baru yang direkayasa ulang dan mempengaruhi proses transaksi.
3)    Aktivitas Pengendalian (Control Environment)
Berbagai kebijakan dan prosedur yang digunakan untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat telah diambil untuk mengatasi resiko perusahaan yang telah diidentifikasi. Ada dua aktivitas pengendalian yaitu pengendalian komputer dan pengendalian fisik.
4)    Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)
Kualitas suatu informasi yang dihasilkan SIA berdampak pada kemampuan pihak manajemen untuk mengambil tindakan dan membuat keputusan. Sistem Informasi akuntansi yang efektif akan:
a)    Mengidentifikasi dan mencatat semua transaksi keuangan yang valid.
b)    Memberikan informasi secara tepat waktu mengenai berbagai transaksi dalam perincian yang memadai untuk memungkinkan klasifikasi serta laporan keuangan.
c)    Secara akurat mengukur nilai keuangan berbagai transaksi agar pengaruhnya dapat dicatat dalam laporan keuangan.
5)    Aktivitas Pengawasan (Monitoring Activities)
Pengawasan adalah proses yang memungkinkan kualitas pengendalian internal dan operasinya berjalan dengan sesuai tujuan. Pengawasan pada aktivitas yang berjalan dapat diwujudkan melalui integrasi berbagai modul komputer yang terpisah ke dalam sistem informasi yang menangkap data dan memungkinkan pengujian pengendalian dilakukan sebagai bagian dari operasional rutin.



PENGENDALIAN UMUM
l    Pengendalian Organisasional (Organizational Control)
1.        Terlihat pada struktur organisasi yang menggambarkan hubungan antara karyawan dan unitnya.
2.        Sistem Manual: Fungsi otorisasi, pembukuan / pencatatan dan penyimpanan terpisah.
3.       Sistem berbasis komputer: idem sistem manual
4.       Periodic/Sequential process:
5.        Pengguna/user, data control, data preparation, computer operation, data library terpisah
6.       Direct/Immediate process:
7.       User dept., computer operation, file on-line terpisah.
l    Pengendalian Dokumentasi (Documentation Control)
1.      Dokumentasi meliputi: prosedur manual dan hal2 lain yang menggambarkan SIA/SIM perusahaan seperti; kebijakan organisasi, bagan organsasi, job description, dll.
2.      Sistem Manual: dokumen sumber, jurnal, buku besar, laporan2, output2 lainnya, bagan akun, tahapan prosedural, layout record, dan prosedur pengendalian.
3.      Sistem berbasis komputer: idem dg sistem manual
4.      Sistem dokumentasi standar
5.      Sistem dokumentasi aplikasi
6.      Dokumenatsi program
7.      Dokumentasi data
8.      Dokumentasi operasional
9.      Dokumentasi pengguna/user
l    Pengendalian Akuntabilitas Aset (Asset Account-ability Control)
1.      Buku pembantu
2.      Rekonsiliasi
3.      Prosedur pemberitahuan
4.      Log dan Register
5.      Review dan penilaian kembali
l    Pengendalian Praktek Manajemen (Management Practice Control)
1.      Kebijakan dan praktek SDM
2.      Komitmen
3.       Perencanaan, audit, pengendalian manajemen dan operasional, pengendalian pengembangan sistem (prosedur perubahan dan prosedur pengembangan sistem baru)
l     Pengendalian Operasi Pusat Informasi (Information / Data Center Operational Control)
1.      Prosedur pengoperasian komputer
2.      Pemeriksaan hardware dan software
l     Pengendalian Otorisasi (Authorization Control)
l    Pengendalian Akses (Access Control)

PENGENDALIAN APLIKASI
Tujuan: Memastikan semua transaksi telah diotorisasi, dicatat, diklasifikasikan, diproses, dan dilaporkan dengan akurat.
Kontrol transaksi:  Input à Proses à Output
l    Pengendalian Otorisasi:  Otorisasi umum dan khusus
l    Pengendalian input      :
Tujuan: untuk mendeteksi kesalahan
Pencatatan transaksi
Data transaksi dengan batch:
Total kontrol batch – mencegah transaksi hilang
Verifikasi laporan keseluruhan dan pengecualian.
Log kontrol batch – dapat ditelusur ke saat input.
Konversi transaksi: dapat dilakukan verifikasi secara visual.
Edit data transaksi (cek terprogram)
Transmisi data transaksi (echo, redundancy, completeness check)
l  Pengendalian Proses   :
Tujuan: memastikan data diproses dengan akurat dan lengkap, tidak ada otorisasi yang tidak sah, file dan program yang sesuai, semua transaksi dapat dengan mudah ditelusur kembali.
Manual cross-checks
Processing logic checks
Run to run controls
File and Program changes
Audit trail linkages
l    Pengendalian Output  :
Tujuan: untuk memastikan agar output yang dihasilkan lengkap, dapat dipercaya dan  di-distribusikan ke user yang berhak.
Review hasil dari proses

Distribusi output yang terkendali

 Sumber:
Hall, James A. 2011. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Empat. Jakarta : Salemba Empat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar