Kamis, 02 Juni 2016

AirAsia

COLLABORATION AIRASIA


BUSINESS PROCESS


 KETERANGAN:
Tahap 1: Masuk ke web AirAsia di www.airasia.com secara otomatis akan tehubung dengan http://www.airasia.com/id/id/home.page . Tentukan rute perjalanan anda, pilih kota keberangkatan dan kota tujuan, kemudian tentukan tanggal keberangkatan dan kembali, selanjutnya masukan data berapa orang yang melakukan perjalanan, dan terakhir klik tombol searching untuk mengetahui penerbangan yang tersedia.


Gambar 1. AirAsia Website

Tahap 2: Setelah jadwal penerbangan muncul, pilih waktu keberangkatan dan kembali, kemudian pilih kelas dan harga yang tersedia, selanjutnya klik kolom lanjutkan untuk ke tahap selanjutnya.



Gambar 2. AirAsia Website

Tahap 3: Masuk atau log ini jika memang sudah terdaftar di web air asia atau masukan informasi data diri serta rincian kontak pribadi agar mudah dihubungi oleh pihak air asia. Kemudian pilih kursi dengan harga yang tersedia sesuai posisi yang diinginkan. Klik konfirmasi untuk ke tahap selanjutnya



Gambar 3. Check In Online

Tahap 4: Nama penumpang akan tersedia, tersedia juga total harga penerbangan yang akan dibayarkan, selanjutnya pilih metode pembayaran bisa menggunakan kartu kredit, kartu debit atau e-gift voucher. Klik submit payment untukdikonfirmasi dan ketahap selanjutnya.


Gambar 4. Kontak Online

Tahap 5: Ketika pembayaran telah diproses, maka rencana perjalanan anda akan ditampilkan dan dikirim ke email anda. Selanjutnya anda siap menikmati perjalanan bersama air asia.

Gambar 5. Ticket Online


 Gambar 6. Status Ticket



Dukungan Sistem Informasi pada AirAsia


KETERANGAN:
  1. Sistem APS (Advanced Planning and Scheduling) dimana sistem ini diterapkan berdasarkan kondisi pasar saat ini dan juga mempertimbangkan tingginya persaingan antar kompetitor. Sistem APS bekerja layaknya otak dari aktivitas rantai supplai (Ahmed, 2004) untuk menghubungkan keinginan konsumen dengan ketersediaan pemasok. Hal ini membantu AirAsia untuk mengoptimalkan manajemen rantai supply secara berkluster dan terklasisfikasi berdasarkan keinginan dari konsumen, meramalkan pemenuhan keinginan konsumen untuk jangka panjang (masa depan), mengurutkan prioritas serta mengecek ketersediaan sumber daya. Sistem APS dalam jangka panjang dapat meningkatkan performansi AirAsia serta menganalisis rute penerbangan mana yang berpotensi untuk dijadikan destinasi baru dalam pelayanan AirAsia di masa depan.
  2. Database Mining System untuk mensentralisasi data dari dan untuk berbagai area fungsional untuk mengawasi pengoperasian setiap harinya. Sistem Periodik telah dikembangkan untuk menyusun jadwal penerabangan untuk AirAsia dan memproses semua pemesanan tiket menggunakan skylight Navitaire, dimana pada akhir proses akan muncul dalam bentuk file PDF. 
  3. Sistem PEP (Process Flow Enterprise Portal) untuk berbagi informasi dalam divisi internalnya (intranet) untuk menginformasikan seperti berita pengumuman, manajemen, pengurusan bagasi yang hilang, serta penjadwalan staff.
  4. Sistem ERP (Enterprise Resource Planning) yang didukung oleh Microsoft Business Solutions (MBS) sebuah platform Microsoft (May 2005) oleh konsultan Avanade yang berfungsi untuk mensukseskan proses secara integritas, mengurangi biaya tiap bulannya serta memepercepat pelaporan. ERP adalah sistem perangkat lunak yang terintegrasi untuk membuat sistem IT bekerja lebih efeketif dan efisien. ERP membantu AirAsia untuk mengumpulkan data dari berbagai bisnis proses dalam manufaktur dan produksi, keuangan dan akuntansi, sumber daya manusia, penjualan dan pemasaran, serta menyimpan data dalam suatu sistem database yang tersentralisasi. Informasi akan dengan mudah diakses dari berbagai level perusahaan untuk membantu berbagai macam divisi di perusahaan untuk bekerja bersama untuk menetapakan keputusan yang baik pada level manajemen.
  5. YMS (Yield Management System) untuk mengoptimalkan harga dan mengalokasikan kapasitas yang tersedia untuk memaksimalkan pendapatan. YMS membantu AirAsia untuk memahami, mengantisipasi serta bereaksi terhadap perilaku konsumen untuk meningkatkan pendapatan organisasi. 
  6. CRS (CustomerReservation System) yakni Open Skies oleh Navitaire. CRS membantu pertumbuhan untuk AirAsia pada fase dramatis. CRS adalah pemesanan terintegrasi berdasarkan web dimana sistem ini meliputi semua call center, internet, kontrol keberangkatan di bandar udara, dsb. Dengan mengimplementasi CRS yang berperan seperti mesin penjual, AirAsia dapat mengeliminasi orang perantara dan komisi penjualan dimana perusahaan harus membayar mereka. Open Skies memelihara pusat sentralisasi data konsumen serta membantu AirAsia untuk melacak pemesanan dan penjadwalan kegiatan penerbangan secara real-time. Open Skies juga mengintegrasikan system mereka dengan system YMS yang sudah digunakan terlebih dahulu. Oleh karena itu, dengan adanya penggunaan system ini dapat menimilasi biaya operasi. AirAsia adalah salah satu armada penerbangan pertama yang memperkenalkan opsi tanpa harus mencetak tiket serta menyediakan boarding pass secara online karena menerapkan system CRS. CRS dapat memenuhi keinginan unik dari AirAsia yakni mengimplementasi model bisnis berbiaya rendah serta merubahnya menjadi sebuah proses bisnis yang lebih efisien.

Minggu, 15 Mei 2016

Tugas SIM

Anggota Kelompok :
1.     Olvien Titania Aisha AW                 C1C014057
2.     Cahya Mentari                                  C1C014060
3.     Indri Fitriatun Nurhayati                 C1C014080
4.     Faza Meila Fauzani                          C1C014081


SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Chapter 2 – E-Bisnis Global dan Kolaborasi
STUDI KASUS (Kolaborasi dan Inovasi di Procter & Gamble)

Lihat di kotak obat Anda. Tidak peduli di mana Anda tinggal di dunia, kemungkinan besar bahwa Anda akan menemukan banyak produk Procter & Gamble yang Anda gunakan setiap hari. P&G adalah produsen produk konsumen yang terbesar di dunia. Perusahaan ini dikenal dengan merek yang sukses, serta kemampuannya untuk mengembangkan merek baru dan mempertahankan popularitas merek dengan inovasi bisnis yang unik. Merek P&G yang terpuler termasuk Pampers, Tide, Bounty, Folgers, Pringles, Charmin, Swiffer, Crest, dan banyak lagi. Perusahaan memiliki sekitar 140.000 pekerja di lebih dari 80 negara, dan pesaing utama adalah Inggris yang berbasis di Unilever. Didirikan pada tahun 1837 dan berkantor pusat di Cincinnati, Ohio, P&G telah menjadi andalan dalam bisnis amerika selama lebih dari 150 tahun. Pada tahun 2009, mendapatkan pendapatan sebesar $79.000.000.000 dan menghasilkan laba $13.200.000.000 .
Operasi bisnis P&G dibagi menjadi tiga unit utama: Perawatan Kecantikan, Perawatan Rumah Tangga, Kesehatan dan Kesejahteraan, yang  masing-masing dibagi menjadi unit-unit yang lebih spesifik. Dalam setiap divisi, P & G memiliki tiga fokus utama sebagai sebuah bisnis. Penting sekali untuk mempertahankan popularitas merek yang sudah ada, tidak hanya melalui iklan dan pemasaran, melainkan harus memperpanjang merek untuk produk-produk yang terkait dengan mengembangkan produk baru di bawah merek-merek tersebut,  dan itu harus berinovasi dan menciptakan merek baru sepenuhnya dari awal. Dan P & G telah banyak membangun  terciptanya merek dan manajemen, selain itu sangat penting bagi Perusahaan untuk memfasilitasi kolaborasi antara peneliti, pemasar, dan manajer. Dan karena P&G adalah suatu perusahaan besar, dan membuat beragam produk, mencapai tujuan ini adalah tugas yang berat.
P&G menghabiskan 3,4 persen dari pendapatan untuk  berinovasi, yang lebih dari dua kali rata-rata industri lain yaitu sebesar 1,6 persen. Tim penelitian dan pengembangan perusahaan terdiri dari 8.000 ilmuwan yang tersebar di 30 lokasi di seluruh dunia. Meskipun perusahaan memiliki 80 persen "hit" ide-ide tingkat atas yang mengarah pada produk, untuk membuat inovasi yang  benar  dan terobosan produk baru adalah sangat sulit karena persaingan yang luar biasa di bidang seperti barang-barang konsumsi. Terlebih lagi, kreativitas dari perusahaan besar seperti P&G telah menurun, dengan puncak produk konsumsi  perusahaan terhitung hanya 5 persen dari paten yang diajukan pada produk perawatan rumah di awal 2000-an.
Menemukan cara yang lebih baik untuk berinovasi dan mengembangkan ide-ide baru sangat penting dalam pasar seperti barang-barang  konsumsi  dan bagi setiap perusahaan besar seperti P&G, menemukan metode kolaborasi  yang  efektif di seluruh perusahaan bisa jadi sulit. Itu sebabnya P&G telah aktif dalam melaksanakan sistem informasi sehingga membantu kolaborasi/kerjasama  yang efektif dan inovatif. Jaringan  sosial dan alat-alat kolaborati yang dipopulerkan oleh Web 2.0 sangat menarik bagi manajemen P&G, mulai dari menejemen bagian atas mantan CEO A.G. Lafley. Dan Lafley digantikan oleh Robert McDonald di tahun 2010, tetapi telah menjadi kekuatan utama dalam merevitalisasi perusahaan .
Ketika Lafley menjadi CEO P&G pada tahun 2000, ia menegaskan bahwa pada akhir dekade ini, perusahaan akan menghasilkan separuh  untuk ide produk baru  yang menggunakan sumber dari perusahaan luar, baik sebagai cara untuk mengembangkan terobosan inovasi  secara lebih cepat  dan untuk mengurangi biaya  penelitian dan pengembangan. Pada saat itu, pernyataan Lafley ini dianggap visioner, tetapi dalam 10 tahun terakhir, P&G telah menepati  janjinya.
Langkah pertama bisnis P&G adalah dengan mengembangkan alternatif lain untuk menjalankan bisnis yang tidak hanya cukup berkolaborasi. Penyebab utama, kata Joe Schueller, manajer inovasi untuk divisi Layanan Bisnis Global P&G, salah satunya yang tidak disukai adalah e-mail. Meskipun itu seolah-olah alat untuk berkomunikasi, e-mail bukanlah cara yang cukup untuk bekerjasama dalam berbagi informasi; pengirim mengendalikan arus informasi, ada kemungkinan untuk gagal mengirim surat kapada  rekan bisnis yang paling perlu utuk melihat surat tersebut, dan rekan bisnis yang tidak memerlukan e-mail tersebut akan menerima surat tersebut lama setelah mereka telah kehilangan minat.
Namun, untuk mendapatkan karyawan  P&G yang benar-benar menggunakan cara terbaru ini sebagai pengganti e-mail telah di perjuangkan Schueller. Karyawan menolak adanya perubahan, mereka bersikeras bahwa alat kerjasama yang lebih baru mewakili lebih banyak pekerjaan daripada  e-mail, sebagai lawan alternatif yang lebih baik. Orang-orang terbiasa dengan e-mail, dan adanya inersia (kecenderungan suatu benda untuk menolak perubahan dalam gerakannya) organisasi yang signifikan terhadap beralihnya ke cara baru dalam melakukan sesuatu. Beberapa proses P&G untuk berbagi pengetahuan yang terkenal tidak efisien. Sebagai contoh, beberapa peneliti dahulu menulis hasil penelitian mereka menggunakan aplikasi Microsoft Office, kemudian mencetaknya dan ditempelkan per-halaman ke dalam buku catatan. P&G telah bertekad untuk menerapkan metode yang lebih efisien dan kolaborasi komunikasi untuk menggantikan beberapa proses yang sudah ketinggalan jaman.
Untuk itu, P&G meluncurkan perombakan total pada sistem kolaborasinya, yang dipimpin oleh serangkaian pruduk Microsoft. Layanan yang diberikan meliputi komunikasi terpadu (yang mengintegrasikan layanan untuk transmisi suara, transmisi data, pesan instan, e-mail, dan konferensielektronik), Microsoft menjadi Fungsionalitas server komunikasi, Web conferencing dengan Live Meeting, dan konten manajemen dengan SharePoint. Menurut P&G, lebih dari 80.000 pekerja menggunakan pesan instant (cepat), dan 20.000 penggunaan Microsoft Outlook, yang menyediakan perangkat untuk e-mail, kalender, tugas manajemen, kontak manajemen, mengambil catatan, dan browsing di Web. Outlook bekerja sama dengan Server Microsoft Office SharePoint untuk mendukung beberapa pengguna dengan kotak pesan dan kalender bersama, daftar SharePoint, dan jadwal pertemuan.
Kehadiran alat ini menunjukkan bahwa pendekatan ini lebih kolaboratif. Peneliti menggunakan alat untuk berbagi data yang mereka kumpulkan dari berbagai merek; pemasar dapat lebih efektif mengakses data yang mereka butuhkan untuk membuat iklan promosi bertarget; dan manajer dapat lebih mudah menemukan orang-orang dan data yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan bisnis di perusahaan.
Perusahaan seperti P&G menemukan bahwa seorang penjual tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka yang beragam. Yang memperkenalkan tantangan baru: mengelola informasi dan aplikasi di berbagai platform. Misalnya, P&G menemukan bahwa penelusuran melalui Google ini kurang memadai karena tidak selalu menghubungkan informasi dari dalam perusahaan, dan ketergantungannya kepada kata kunci untuk penelusuran semua topic  sehingga tidak ideal untuk pekerja yang mungkin sedang mencari informasi. P&G memutuskan untuk menerapkan produk pencarian baru dari start-up Connectbeam, yang memungkinkan pekerja untuk berbagi bookmark dan tag konten dengan kata-kata deskriptif (jelas) yang muncul dalam pencarian selanjutnya, dan memfasilitasi jaringan sosial bagi rekan kerja untuk membantu mereka menemukan dan berbagi informasi secara lebih efektif.
Hasil inisiatif mendesak. Misalnya, ketika eksekutif P&G melakukan perjalanan untuk bertemu dengan manajer regional, tidak ada cara untuk mengintegrasikan semua laporan dan diskusi ke dalam satu dokumen. Salah satu eksekutif terpaku pada hasil percobaan ke dalam dokumen Word dan melewati batas di sebuah konferensi. Eksekutif lain secara manual memasukkan data dan pidatonya dalam slide PowerPoint, dan kemudian menge-mail filenya ke rekan-rekannya. Salah satu hasilnya adalah bahwa file yang sama berakhir diindividu yang tak terhitung jumlah kotak suratnya. Sekarang, departemen TI P&G dapat membuat Halaman Microsoft SharePoint dimana eksekutif  dapat memposting semua presentasi nya. Menggunakan SharePoint, yang  presentasinya disimpan dalam satu lokasi, tetapi  masih bisa diakses bagi karyawan dan rekan-rekan di lain  bagian dalam perusahaan. Alat kolaboratif lainnya, InnovationNet, berisi lebih dari 5 juta   dokumen researchrelated dalam format digital dan dapat diakses melalui Portal berbasis browser. Itu jauh berbeda dari percobaan yang ditempelkan di notebook.
Inovasi besar lainnya untuk P&G adalah mengadopsi berskala besar dari ruang konferensi Cisco TelePresence di banyak lokasi di seluruh dunia. Untuk perusahaan besar seperti P&G, telepresence adalah cara terbaik untuk mendorong kolaborasi antara karyawan di seluruh bukan hanya negara, tetapi benua. Di masa lalu, teknologi telepresence yang sangat mahal dan terlalu rentan terhadap kerusakan. Saat ini, teknologi memungkinkan untuk mengadakan pertemuan jarak jauh high-definition. P&G menawarkan peluncuran terbesar di dunia yaitu teknologi Cisco TelePresence.
Tantangan terbesar P & G dalam mengadopsi teknologi ini adalah untuk memastikan bahwa studio yang dibangun dengan spesifikasi khusus di masing-masing geografis lokasi yang beragam di mana mereka dipasang. System Cisco ini tercapai, dan sekarang P&G memperkirakan bahwa 35 persen dari pekerjanya menggunakan telepresence secara teratur. Di beberapa lokasi, penggunaan tertinggi 70 persen. Manfaat telepresence termasuk penghematan perjalanan yang signifikan, ide yang lebih efisien, dan pengambilan keputusan lebih cepat. Keputusan yang pernah diambil dalam hitungan hari saat ini dapat diambil dalam hitungan menit.
Laurie Heltsley, direktur layanan bisnis global di P&G, mencatat bahwa perusahaan telah menghemat $ 4 untuk setiap $ 1 yang diinvestasikan dalam 70 high-end sistem telepresence yang telah diinstal selama beberapa tahun terakhir. Sistem high-definition ini digunakan empat kali lebih sering dibanding  versi perusahaan sebelumnya yaitu sistem video conference.
Pertanyaan dan Jawaban Study Kasus:
1.      Apa strategi bisnis Procter & Gamble ? apa hubungan kolaborasi dan inovasi dengan strategi bisnis ?
Jawab :
Strategi  bisnis yang digunakan adalah Strategi Inovasi. Alasannya, sebab P&G telah menghabiskan 3,4% dari pendapatan untuk berinovasi.
Hubungan kolaborasi, karena strategi inovasi adalah hal yang sangat efektif diseluruh perusahaan yang sedang menghadapi kesulitan dalam melaksanakan sistem informasi sehingga membantu kolaborasi yang efektif dan inovasi.
2.       Bagaimana P&G menggunakan sistem kolaborasi untuk melaksanakan model bisnis dan strategi bisnis ? Daftar dan gambarkan sistem kolaborasi dan teknologi yang digunakan dan manfaat dari masing-masing.
Jawab:
P&G menggunakan sistem kolaborasi untuk menjalankan model bisnis dan strategi bisnisnya dengan cara menggunakan sumber dari perusahaan luar, seperti yang dikatakan oleh Lafley ketika menjadi CEO di tahun 2010, “ia menegaskan pada  decade akhir ini, perusahaan akan menghasilkan setengah untuk ide produk baru  yang menggunakan sumber dari perusahaan luar, sebagai cara untuk mengembangkan terobosan inovatif secara lebih cepat dan untuk mengurangi biaya penelitian dan pengembangan”.
Daftar system kolaborasi dan manfaatnya:

a.     System kolaborasi yang dipimpin oleh serangkaian produk Microsoft: meliputi komunikasi terpadu (yang mengintegrasikan layanan untuk transmisi suara, transmisi data,pesan instan, e-mail,dan konferensi elektronik), Microsoft menjadi Fungsionalitas server komunikasi, Web conferencing dengan Live Meeting , dan konten manajemen dengan SharePoint.
Manfaat alat  ini menunjukan pendekatan yang lebih kolaboratif, seperti peneliti menggunakan alat ini untuk berbagi data yang telah di kumpulkan, pemasar dapat lebih efektif dalam mengakses data yang mereka butuhkan untuk membuat target lebih dalam promosi iklan , dan manajer lebih mudah untuk menemukan orang-orang dan data yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan bisnis yang penting.
b.  Pencarian baru dari start-up Connectbeam. Manfaatnya: memungkinkan pekerja untuk berbagi bookmark dan tag konten dengan kata-kata deskriptif (jelas) yang muncul dalam pencarian selanjutnya, dan memfasilitasi jaringan sosial bagi rekan kerja untuk membantu mereka menemukan dan berbagi informasi secara lebih efektif.
c.      Cisco TelePresence. Manfaatnya: untuk mendorong kolaborasi antara karyawan di seluruh bukan  negara, tetapi benua, memungkinkan untuk mengadakan pertemuan jarak jauh high-definition, menghematan biaya perjalanan yang signifikan, ide yang lebih efisien, dan pengambilan keputusan lebih cepat. Keputusan yang pernah diambil dalam hitungan hari saat ini dapat diambil dalam hitungan menit.

3.      Mengapa beberapa teknologi kolaboratisi lambat untuk kegiatan P&G ?
Jawab :
Menurut Joe Schueller, manajer inovasi untuk divisi Global Business Services P&G, salah satu yang tidak disukai adalah e-mail. Meskipun itu seolah-olah alat untuk berkomunikasi, e-mail bukanlah cara yang cukup untuk bekerjasama dalam berbagai informasi, pengirim mengendalikan arus informasi, tapi ada kemungkinan untuk gagal mengirim surat kepada rekan bisnis yang perlu untuk melihat surat tersebut, dan rekan bisnis yang tidak memerlukan e-mail tersebut akan menerima surat tersebut lama setelah mereka telah kehilangan minat.

4.      Bandingkan proses lama dan baru P&G untuk menulis dan mendistribusikan hasil percobaan penelitian?
Jawab :
Proses Lama : Para peneliti dahulu menuliskan hasil penelitiannya menggunakan aplikasi Microsoft Office, kemudian mereka mencetak dan menggabungkan per halaman kedalam buku catatan untuk di persentasikan.
Proses baru :  saat ini TI P&G dapat membuat halaman Microsoft Sharepoint dimana eksekutif dapat memposting semua persentasinya emnggunakan Sharepoint, yang persentasinya disimpan dalam satu lokasi, tetapi masih bisa di akses bagi karyawan dan rekan-rekan dilain bagian dalam perusahaan.
5.      Mengapa telepresence seperti alat  kolaborasi yang berguna untuk perusahaan seperti P&G?
Jawab :
Karena telepresence adalah cara yang sangat baik utnuk mendorong kolaborasi antara karyawan yang bukan hanya di negara-negara, tetapi dibenua. Dimasa lalu teknologi telepresence itu mahal dan terlalu rentan terhadap kerusakan. Saat ini teknologi memungkinkan untuk mengadakan high-definition pertemuan jarak jauh. Dan dapat menghematan biaya perjalanan yang signifikan, ide yang lebih efisien, dan pengambilan keputusan lebih cepat. Keputusan yang pernah diambil dalam hitungan hari saat ini dapat diambil dalam hitungan menit.
6.      Dapatkah anda memikirkan cara lain P&G bisa menggunakan kolaborasi untuk mendorong inovasi?
Jawab :
Dapat, yaitu dengan cara menambahkan strategi SWOT, yang terdiri dari Strenght (Kekuatan) Weakness (Kelemahan) Opportunity (Peliuang) Treat (Ancaman).
Dengan mengguanakan strategi SWOT P&G dapat mengetahui bagaimana kekuatan(Strenght) mampu mengambil keungtungan dari peluang(Opportunity) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan(Weakness) yang mencegah keuntungan dari peluang yang ada selanjutnya bagaimana kekuatan yang ada dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (Weakness) yang mampu membuat ancaman(Threats) menjadi menyatu atau menciptakan ancaman baru


Rabu, 09 Desember 2015

E-Commerce LAZADA


1.      Gambaran Umum Sistem Penjualan Lazada
Penjualan dalam Lazada lebih berfokus kepada B2C (Business to
Customer) dimana target pemasaran perusahaan adalah  pembeli individu. Sistem penjualan di Lazada memberikan sebuah pengalaman kepada pembeli, yatu suatu  transaksi yang bersifat online. Lazada lebih berfokus kepada penjualan  produk electronik, buku, software, perlengkapan otomotif, dan peralatan rumah tangga serta sejumlah kecil aksesoris, peroduk kecantikan dan kesehatan. Sejumlah  merk terkenal telah
terdaftar di Lazada Indonesia. Salah  satu  keunggulan yang diberikan Lazada adalah layanan antar gratis di wilayah Jakarta menggandeng Go-Jek dan sistem Cash On Delivery untuk wilayah Jakarta.
Ø  Produk Yang Disediakan Didalam Lazada
Beberapa produk premium yang ditawarkan dan tersedia saat ini di Lazada
adalah :
·       Elektronik Komputer,
·       Perlengkapan dan peralatan rumah tangga,
·       Perlengkapan anak,
·       Produk kesehatan dan kecantikan,
·       Perhiasan, dan  aksesoris,
·       Perlengkapan otomotif,
·       Perlengkapan olahraga.
Ø   Sistem Pembelian Didalam Lazada dan  Metode Pembayaran
Perusahaan menerapkan sistem pembayaran secara online sesuai  tujuan perusahaan yaitu penjualan secara e-commerce.Sebelum  pembayaran dilakukan  pembeli terlebih dahulu mengisi identitas pembeli di kolom informasi pelanggan. Kolom informasi pelanggan berisi alamat penagihan, email, password email, nama depan, nomor ponsel, nomor lainnya, tanggal lahir, jenis kelamin, jenis alamat (apakah alat yang dituju adalah alamat kantor atau alamat rumah), alamat, provinsi, kota, kode pos, kecamatan atau kelurahan. Kemudian pembeli yang melakukan transaksi di dalam Lazada dapat menggunakan e-credit cards sebagai alat pembayaran. Sistem pembayaran pertama melalui e-credit cards yang dapat dilakukan melalui kartu kredit yang
dikeluarkan oleh Visa dan Master Cards. Sistem pembayaran ke dua adalah bank transfers, dimana pembeli dapat menggunakan sistem transfer melalui rekening yang tersedia yaitu BCA, CIMB NIAGA, BNI dan Bank Mandiri. Lazada juga memberikan kemudahan kepada pembeli  yaitu dengan sistem Cash On Delivery dibeberapa provinsi terbesar di Indonesia .
Ø  Sistem Pengiriman Barang
Lazada melayani pengiriman barang ke seluruh Indonesia melalui rekan bisnisnya yaitu first logistics, JNE, pandu logistic dan LEX logistic. Pengiriman dilakukan dalam waktu 2 hingga 6 hari kerja. Apabila kita melakukan pembayaran melalui bank transfer maka proses pengiriman akan dilakukan setelah melakukan  konfirmasi pemesanan.  Untuk beberapa wilayah tertentu seperti JABODETABEK dan Jawa Timur jika membeli produk di Lazada dan beratnya dibawah 75kg maka biaya pengirimannya gratis.
v  Syarat dan Ketentuan
Ø  Pembukaan Account
Syarat dan ketentuan yang diterapkan oleh Lazada diberlakukan kepada seluruh pengguna situs Lazada (www.Lazada.co.id), PT Pilar Utama Cakrawala selaku operator situs Lazada, dan semua divisi, anak perusahaan, serta afiliasi situs internet yang berdasarkan referensi syarat dan ketentuan yang berlaku.
Ø  Penggunaan Situs
Pengguna situs ini diwajibkan berusia minimal 18 tahun atau mengakses dibawah pengawasan orang tua atau wali hukum. Lazada memberikan konten yang disediakan hanya untuk tujuan informasi, dan disebutkan juga didalam  situs tersebut bahwa produk yang direpresentasikan pada situs ini adalah milik vendor dan tidak dibuat oleh Lazada nya sendiri. sedangkan opini di dalam situs Lazada adalah pendapat individu yang telah terdaftar sebagai anggota Lazada. Selama proses pendaftaran Lazada mewajibkan persetujuan kepada userss untuk menerima email promosi dari situs yang merupakan bagian dari advertising yaitu permission marketing.
Ø  Drop Shipment
Ketentuan drop shipment berlaku untuk barang-barang furniture dan home appliances, dan tim customer service dari Lazada akan menelepon pelanggan setelah transaksi disahkan untuk mengkonfirmasi waktu pengiriman dan penerimaan barang.
Produk hanya akan diserahkan kepad pihak yang melakukan pembayaran lunas (pembeli) atau pihak yang telah ditunjuk oleh pembeli tersebut. Jika pada saat pengiriman barang-barang kategori furniture dan home appliances, pelanggan atau pihak yang telah ditunjuk sebagai penerima barang tidak berada ditempat, maka biaya pengiriman ulang akan dibebankan kepada
pelanggan. Sebelum pengiriman, pelanggan akan diingatkan mengenai hal ini pada saat konfirmasi telepon awal. Apabila pelanggan menunjuk pihak lain sebagai penerima barang, pihakyang ditunjuk diwajibkan untuk menunjukkan kartu identitas berupa SIM, KTP, atau Paspor.
Ø  Submisi Pengguna
Lazada telah menerapkan sebuah peraturan yang berisi bahwa segala apapun yang users berikan kepada situs Lazada, seperti pertanyaan, ulasan, komentar, dan saran akan menjadi milik tunggal dan eksklusif untuk Lazada dan tidak akan dikembalikan kepada users.
Ø  Penerimaan Pesanan dan Harga
Didalam situs Lazada disebutkan bahwa ada kemungkinan kasus-kasus ketika order tidak dapat diproses karena berbagai alasan. Situs berhak untuk menolak atau membatalkan pesanan dengan alasan apapun pada waktu tertentu. Users mungkin akan diminta untuk memberikan verifikasi tambahan atau informasi. Lazada bertekad untuk memberikan informasi harga yang paling akurat pada situsnya, tetapi Lazada juga menyebutkan didalam situsnya bahwa kesalahan
pemberian informasi yang akurat bisa saja salah, seperti ketika harga item tidak ditampilkan dengan benar di dalam websitenya. Dengan demikian pihak Lazada berhak untuk menolak atau membatalkan pesanan apapun. Pihak Lazada akan menghubungi pembeli untuk memberitahukan pembatalan tersebut. Didalam situsnya juga disebutkan bahwa pihak Lazada berhak untuk menolak atau membatalkan pesanan seperti apakah pesanan telah dikonfirmasi dan kartu kredit
pengguna akan dikenakan biaya.
Ø  Trademarks and Copyrights
Seperti yang telah diebutkan didalam situs Lazada, bahwa semua kekayaan intelektual apakah terdaftar maupun tidak terdaftar disitus, informasi konten pada situs dan semua desain website, telah dilindungi oleh hak cipta sebagai karya kolektif dibawah hukum hak cipta Indonesia dan konvensi internasional.
Ø  Yuridiksi dan Ketentuan Hukum Yang Berlaku
Disebutkan didalam situs Lazada, bahwa syarat dan ketentuan yang telah disebutkan akan ditafsirkan dan diatur oleh hukum yang berlaku di Jakarta, Indonesia. Tunduk pada bagian arbitrase dibawah ini, maasing-masing pihak dengan ini setuju untuk tunduk kepada yurisdiksi pengadilan dari Jakarta dan untuk mengesampingkan keberatan berdasarkan tempat.
Ø  Arbitrase
Kontroversi, klaim atau sengketa yang timbul dari atau berhubungan dengan syarat dan ketentuan yang telah disebutkan didalam situs Lazada akan disebut dan akhirnya diselesaikan oleh arbitrase mengikat diri peribadi dan rahasia sebelum arbiter tunggal yang diselenggarakan di Jakarta, Indonesia dalam bahasa dan diatur oleh hukum Indonesia berdasarkan Peraturan Komersial Konsiliasi dan Arbitrasi, sebagaimana telah diubah, diganti atau  kembali dibherlakukan dari waktu  ke waktu.
Ø  Pemutusan
Disebutkan disini yang dimaksud dengan pemutusan adalah pemutusan bersifat dilarangnya users yang telah diblock oleh situs tersebut, sehingga users tidak bisa menggunakan aksesnya didalam situsnya tersebut karena syarat dan kondisi yang berlaku. Didalam situsnya disebutkan bahwa jika users tidak bersedia untuk menerima segala ketetapan yang telah dibuat pihak Lazada, users memiliki upaya hukum tunggaln dan eksklusif untuk menghentikan penggunaan situs ini.
v  Privasi dan Kerahasiaan
Ø  Penggunaan Data Yang Diperoleh
Dijelaskan didalam situs Lazada, bahwa PT. Pilar Utama Cakrawala sebagai pihak yang menjalankan situs www.Lazada.co.id sangat menghargai privasi setiap users dan akan menjaga setiap informasi pribadi users bersangkutan sebaik mungkin.
Pihak Lazada mendapatkan informasi tentang users sebagai bagian dari proses jual-beli didalam situs tersbut. Informasi yang didapat tidak hanya terbatas pada username, password, nama, gelar, jenis kelamin, tanggal lahir, alamat email, alamat rumah, alamat pos, tetapi juga bersangkutan dengan alamat pengiriman (jika berbeda dengan alamat rumah), nomor telepon, nomor ponsel, nomor fax, rincian pembayaran kartu kredit dan rincian rekening bank. Nama dan alamat itu juga akan diberikan kepada pihak ketiga sebagai bagian dari pengiriman barang yang telah dibeli. Tidak hanya terbatas sebagai bagian dari proses pengiriman, tetapi Lazada juga dapat meberikan informasi users kepada perusahaan lain yang masih dalam kelompok usaha Lazada dibawah naungan Rocket Internet. Seperti contoh, pihak Lazada dapat menggunakan pihak ketiga untuk membantunya dalam bukti pengumpulan pembayaran, menganalisis data sebagai tujuan perlindungan penipuan dan pengurangan resiko kredit.
Ø  Cookies
Cookies adalah file teks kecil yang mengidentifikasikan komputer pengguna kedalam server Lazada sebagai unique users pada saat users mengunjungi halaman situs Lazada. Cookies dapat mengidentifikasikan alamat IP (Internet Protocol) komputer users. Pada situs Lazada, pihak pengoperasian situs menggunakan Google Analytics yaitu analisis layanan web yang disediakan oleh Google Inc. Google Analytics akan menganalisis cookies pada komputer users dan data yang diadapat akan ditransmisikan dan disimpan oleh Google pada server di Amerika Serikat. Informasi yang yang dihasilkan adalah tentang penggunaan situs web (termasuk
alamat IP komputer users).
Ø  Keamanan
Pihak Lazada telah mengantisipasi mengantisipasi kemungkinan masalah keamanan yang berkaitan dengan tercurinya database mereka dengan menggunakan firewall pada sistemnya. Kemudian pihak Lazada juga menggunakan enkripsi dengan menggunakan Secure Socket Layer (SSL) coding yang diklaim oleh operator situs bahwa dapat menjamin keamanan 100% dari
pencurian oleh cracker. Oleh karena itu users dihimbau untuk tidak mengirimkan rincian lengkap kartu kredit dan debit di enkripsi komunikasi elektronik.
Ø  Hak Users
Jika users khawatir tentang data pribadinya, users memiliki hak untuk meminta akses ke data pribadi yang pengelola situs simpan. Users juga memiliki hak untuk meminta pengelola situs untuk memperbaiki kesalahan dalam datanya secara gratis dan meminta pengelola situs untuk berhenti menggunakan data pribadi users untuk tujuan pemasaran langsung.
v  Media Publikasi
Layaknya sistem penjualan yang berbasis pada online sales, maka perusahaan juga memiliki bagian pemasaran yang memasarkan berbagai produk mereka tidak hanya melalui web (www.Lazada.co.id) tetapi juga Lazada melakukan kegiatan publikasi melalui media seperti :
1. Facebook ( dengan nama ID Lazada.co.id)
2. Twitter (dengan nama ID @LazadaID)
3. Linkedln (dengan nama ID Lazada Indonesia)
4. Google+ (dengan nama ID Lazada Indonesia,)
5. Youtube (dengan nama ID LazadaID)
6. Pinterest (dengan nama ID LazadaID) dan
7. Blog (dengan alamat www.blog.Lazada.co.id)

Melalui pemasaran lewat media publikasi yang sudah terdaftar atas nama Lazada indonesia, para pembeli bisa mengakses melalui situs media sosial favourite mereka, dan melalui media sosial tersebut, pihak Lazada akan mengarahkan langsung kedalam situs web nya sendiri (www.Lazada.co.id) jika calon pembeli tertarik untuk membeli produk tersebut.

Jumat, 04 Desember 2015

FINANCIAL REPORT AND MANAGERIAL REPORT

A.   Financial Report
Financial Report didasarkan pada financial statement.
Terdiri atas :
1.    Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian










2.    Laporan Laba Rugi Komperhensif Konsolidasian


3.    Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian

4.    Laporan Arus Kas Konsolidasian

5.    Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian


B.   Managerial Report
Terdiri atas :
1.  Ikhtisar Kinerja Keuangan







2.  Ikhtisar Saham

3.  Tata Kelola Perusahaan
4.  Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)





Sumber: Financial and Annual Report PT Indosat Tbk untuk tahun 2014